Sejarah Matematika

Ayo Baca!

Sejarah Biologi

Ayo Baca!

Sejarah Fisika

Ayo Baca!

Sejarah Kimia

Ayo Baca!

Thursday, May 16, 2019

Trigonometri

Trigonometri

 adalah ilmu matematika yang mempelajari tentang sudut, sisi, dan perbandingan antara sudut terhadap sisi. Dasarnya menggunakan bangun datar segitiga. Hal ini karena arti dari kata trigonometri sendiri yang dalam bahasa Yunani yang berarti ukuran-ukuran dalam sudut tiga atau segitiga.

Pengukuran Sudut
Pengkuran Sudut
Berdasarkan gambar di atas dapat kita simpulkan bahwa pengukuran sudut merupakan salah satu aspek penting dalam pengukuran dan pemetaan kerangka maupun titik-titik detail.Sistem besaran sudut yang dipakai juga berbeda antara satu dengan yang lainnya. Sistem besaran sudut pada pengukuran dan pemetaan dapat terdiri dari:
  • Sistem Besaran Sudut Seksagesimal
  • Sistem Besaran Sudut Sentisimal
  • Sistem Sesaran Sudut Radian
Dasar untuk mengukur besaran sudutnya seperti suatu lingkaran yang dibagi menjadi empat bagian, yang dinamakan kuadran yaitu Kudran I, II, III dan kuadran IV.
Untuk cara sexagesimal lingkaran dapat dibagi menjadi 360 bagian yang sama dan tiap bagiannya disebut derajat. Maka 1 kuadran dalam lingkaran tersebut = 900.
1o = 60’ 1’ = 60” 1o = 3600”
Perbandingan Trigonometri Pada Segitiga Siku – Siku
Perbandingan Trigonometri Pada Segitiga Siku - Siku 1
 Untuk definisi perbandingan trigonometri sudut siku-siku pertama adalah:
Perbandingan Trigonometri Pada Sudut Siku - Siku
 Dan untuk definisi perbandingan trigonometri sudut siku-siku kedua, adalah:
Perbandingan Trigonometri Pada Segitiga Siku - Siku 2
 
Nilai Perbandingan Trigonometri Untuk Sudut – Sudut Istimewa
Nilai perbandingan memiliki beberapa tabel yang akan memudahkan kamu untuk menemukan hasilnya. Tabel itu sendiri memiliki 2 jenis tabel Istimewa. Ada apa saja? Yuk, perhatikan tabel di bawah ini:
Tabel perbandingan trigonometri sudut istimewa pertama
Tabel Perbandingan Istimewa 1
Tabel perbandingan trigonometri sudut istimewa kedua
Tabel Perbandingan Istimewa 2
Perbandingan Sudut dan Sudut Relasi Trinogometri I
Perbandingan sudut dan relasi trigonometri merupakan perluasan dari definisi dasar trigonometri tentang kesebangunan pada segitiga siku-siku yang hanya memenuhi sudut kuadran I dan sudut lancip (0 − 90°). Untuk contohnya kamu bisa perhatikan gambar di bawah ini ya!
Pembagian Sudut Dalam Trigonometri
 
Perbandingan Sudut dan Sudut Relasi Trigonometri II
Untuk setiap α lancip, maka (90° + α) dan (180° − α) akan menghasilkan sudut kuadran II. Dalam trigonometri, relasi sudut-sudut tersebut dinyatakan sebagai berikut:
Perbandingan Sudut dan Sudut Relasi Trigonometri II
 
Identitas Trigonometri
Identitas trigonometri adalah kesamaan yang memuat perbandingan trigonometri dari suatu sudut. Sebuah identitas trigonometri dapat ditunjukkan kebenarannya dengan tiga cara. Cara pertama, dimulai dengan menyederhanakan ruas kiri menggunakan identitas sebelumnya sampai menjadi bentuk yang sama dengan ruas kanan. Cara kedua, mengubah dan menyederhanakan ruas kanan sampai menjadi bentuk yang sama dengan ruas kiri. Cara ketiga, mengubah baik ruas kiri maupun ruas kanan ke dalam bentuk yang sama.
Ada beberapa rumus identitas trigonometri yang perlu kamu ketahui seperti:
Rumus Dasar Yang Merupakan Kebalikan
Rumus Dasar Yang Merupakan Hubungan Perbandingan
Rumus Dasar Yang Merupakan Hubungan Perbandingan-1

Persamaan Linear

Sistem Persamaan Linear

Hasil gambar untuk Sistem Persamaan Linear
Sistem persamaan linear adalah persamaan-persamaan linear yang dikorelasikan untuk membentuk suatu sistem. Sistem persamaannya bisa terdiri dari satu variabel, dua variabel atau lebih. Dalam bahasan ini, kita hanya membahas sistem persamaan linear dengan dua dan tiga variabel.

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)

Sistem persamaan linear dua variabel adalah sistem persamaan linear yang terdiri dari dua persamaan dimana masing-masing persamaan memiliki dua variabel. Contoh SPLDV dengan variabel x dan y:
\begin{cases}ax+by=c \\ px-qy=r \end{cases}
dimana a, b, c, p, q, dan r adalah bilangan-bilangan real.
Penyelesaian SPLDV
Penyelesaian SP:DV bertujuan untuk menentukan nilai yang memenuhi kedua persamaan yang ada pada SPLDV. Penyelesaian SPLDV terdapat beberapa cara, yaitu:

Metode grafik

Pada metode grafik ini, langkah-langkah yang dilakukan pertama adalah menentukan grafik garis dari masing-masing persamaan kemudian menentukan titik potong dari kedua garis. Titik potong dari kedua garis tersebut adalah penyelesaian dari SPLDV.
Contoh Soal:
Tentukah penyelesaian dari SPLDV berikut:
\begin{cases}-x+y=1 \\ x+y=5 \end{cases}
Jawab:
Langkah pertama tentukan garis dari masing-masing persamaan.
grafik sistem persamaan linear
Setelah diperoleh grafik dari kedua persamaan, sekarang menentukan titik potong dari kedua garis dan menentukan koordinat dari titik potong tesebut.
spldv spltv
Dari grafik sistem persamaan linear diatas diperoleh titik potong dengan koordinat (2, 3), sehingga penyelesaian dari SPLDV adalah 2, 3.
Untuk membuktikan penyelesaian dari SPLDV, penyelesaian tersebut kita subtitusikan ke persamaan dengan x=2 dan y=3.
\begin{cases} -(2) + (3) = 1 \\ 2+3=5 \end{cases}
Pada metode grafik ini, terdapat beberapa jenis himpunan penyelesaian berdasarkan grafik persamaan, yaitu:
    • Jika kedua garis berpotongan, maka perpotonga kedua garis adalah penyelesaian dari SPLDV dan memiliki satu penyelesaian.
    • Jika kedua garis sejajar, maka SPLDV tidak memiliki penyelesaian
    • Jika kedua garis saling berhimpit, maka SPLDV memiliki tak berhingga himpunan penyelesaian.

Metode eliminasi


Pada metode eliminasi ini, menentukan penyelesaian dari variabel x dengan cara mengeliminasi variabel y, dan untuk menentukan penyelesaian variabel y dengan cara mengeliminasi variabel x.
Contoh Soal:
Tentukah penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel berikut:
\begin{cases} -x +y=1 \cdots (I) \\ x+y=5 \cdots (II) \end{cases}
Jawab:
Pertama menentukan penyelesaian dari variabel x.
Mengeliminasi variabel y dapat dilakukan dengan mengurangi persamaan I dengan persamaan II.
Diperoleh persamaan akhir -2x = -4, bagi kedua ruas dengan -2, diperoleh penyelesaian x=2.
Kedua menentukan penyelesaian dari variabel x
Mengeliminasi variabel x dapat dilakukan dengan menjumlahkan persamaan I dengan persamaan II.
Diperoleh persamaan akhir 2y=6, bagi kedua ruas dengan 2, diperoleh penyelesaian y=3
Sehingga himpunan penyelesaian dari SPLDV tersebut adalah (2, 3).

Metode substitusi

Pada metode substitusi, langkah pertama yang dilakukan adalah mengubah salah satu persamaan menjadi persamaan fungsi, yaitu x sebagai fungsi dari y atau ysebagai fungsi dari x. Kemudian subtitusikan x atau y pada persamaan yang lain.
Contoh Soal:
Tentukah penyelesaian dari SPLDV berikut:
\begin{cases} -x+y=1 \cdots (I) \\ x+y=5 \cdots (II) \end{cases}
Jawab:
Ubah persamaan (I) menjadi bentuk fungsi -x+y=1 dengan memindahkan variabel x ke ruas kanan menjadi y=1+x.
Kemudian persamaan fungsi y disubtitusikan pada persamaan (II), menjadi x+(1+x)=5. Diperoleh persamaan 2x+1=5 dan kurangi masing-masing ruas dengan 1, menjadi 2x-4. Kemudian bagi kedua ruas dengan 2 menjadi x=2. Hasil variabel x disubtitusikan pada salah satu persamaan awal, misal pada persamaan (I), menjadi -(2)=y=1, jadi y=1+2 atau y=3.
Sehingga himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel nya adalah (2, 3).

Metode eliminasi-subtitusi

Metode ini adalah gabungan dari metode eliminasi dan subtitusi. Pertama eliminasi salah satu variabel, kemudian penyelesaian dari variabel yang diperoleh disubtitusikan pada salah satu persamaan.
Coba kerjakan soal di atas dengan menggunakan metode eliminasi-substitusi.

Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV)

Sistem persamaan linear tiga variabel adalah sistem persamaan yang terdiri dari tiga persamaan dimana masing-masing persamaan memiliki tiga variabel. Contoh SPLTV dengan variabel x, y dan z:
\begin{cases} a_1x_1+b_1y_1+c_1z_1=d_1 \\ a_2x_2+b_2y_2+c_2z_2=d_2 \\ a_3x_3+b_3y_3+c_3z_3=d_3 \end{cases}
dimana a, b, c dan d adalah bilangan-bilangan real.
Pada SPLTV terdapat 2 cara penyelesaian, yaitu:
  1. Metode Subtitusi
Langkah yang dilakukan pada metode ini yaitu:
  1. Ubah salah satu persamaan yang ada pada sistem dan nyatakan x sebagai fungsi dari y dan z, atau y sebagai fungsi dari x dan z, atau z sebagai fungsi dari x dan y..
  2. Subtitusikan fungsi x atau y atau z dari langkah pertama pada dua persamaan yang lain, sehingga diperoleh SPLDV.
  3. Selesaikan SPLDV yang diperoleh dengan metode yang dibahas pada penyelesaian SPLDV di atas.
Contoh Soal:
Tentukan penyelesaian dari sistem persamaan linear tiga variabel berikut:
\begin{cases} x-2y+z=6 \cdots (I) \\ 3x+y-2z=4 \cdots (II) \\ 7x-6y-z=10 \cdots (III) \end{cases}.
Jawab:
Langkah pertama, nyatakan persamaan (I) menjadi fungsi dari x, yaitu: x-2y+z=6 \Rightarrow x=6+2y-z. Kemudian subtitusikan pada persamaan (II) dan (III), menjadi
Persamaan (II): 3(6+2y-z)+y-2z=4
Selesaikan, didapat: 7y-5z=-14 \cdots (IV)
Persamaan (III): 7(6+2y-z)-6y-z=10
Selesaikan, didapat: 8y-8z=-32 atau y-z=-4 \cdots (V).
Persamaan (IV) dan (V) membentuk SPLDV
Dari persamaan (V), y-z=-4 \Leftrightarrow y=z-4, kemudian disubtitusikan pada persamaan (IV), menjadi:
7(z-4)-5z=-14
7z-28-5z=-14
2z=14 \newline \newline z=7
Kemudian subtitusikan y=7 pada persamaan y=z-4 diperolehy=7-4 atau y=3.
Subtitusikan z=7 dan z=3 pada persamaan x=6+2y-z, menjadi x=6+2(3)-7, diperoleh x=5.
Sehingga himpunan penyelesaian adalah \{3, 5, 7 \}
  1. Metode Eliminasi
Langkah penyelesaian pada metode eliminasi yaitu:
  1. Eliminasi salah satu variabel sehingga diperoleh SPLDV
  2. Selesaikan SPLDV yang diperoleh dengan langkah seperti pada penyelesaian SPLDV yang telah dibahas
  3. Subtitusikan variabel yang telah diperoleh pada persamaan yang ada.